Impian jangan kecil-kecilan, jangan Cuma mimpi buat usaha 5 juta rupiah cukup buat bensin dan rokok, kalau impiannya kecil ya hasilnya gitu-gitu saja, ciptakanlah mental dulu baru ciptakan bisnis, kalau kita bermimpi besar, InsyaAllah terwujud.
Keripik pedas umumnya dititipkan di warung atau dijual eceran, tetapi di tangan Reza Nurhilman, keripik pedas bisa jauh menjangkau kalangan lebih atas karena penjualannya dilakukan secara eksklusif dengan meminta konsumen datang ke spot penjualan yang sudah ia tentukan tiap harinya.
Setiap pagi, Reza dan timnya memberi info lokasi penjualan keripik Maicih melalui jejaring sosial Twitter. Misalnya, pada hari tertentu, ia mentweet status bahwa penjualan Maicih dilakukan di Dago, berarti pembeli harus datang ke Dago. Keesokan harinya, spot penjualan akan dilakukan di tempat lain.
Biasanya mereka berjualan dengan menggunakan mobil atau bekerja sama dengan kafe tertentu. Sistem pemasaran seperti ini membuat keripik Maycih menjadi eksklusif dan membuat pembeli penasaran karena tidak dijual secara bebas.
Dalam seminar yang diadakan EntrepreneursLC, Reza Nurhilman berbagi prinsip dan strategi bisnisnya.
Ide itu mahal
Ide itu mahal, sebuah ide sederhana yang unik bisa mengubah masa depan kalian. Carilah keunikan dari ide yang sesuai dengan kelebihan dan passion kalian.
Produk dan packaging yang unik
Keripik singkong sebenarnya hal biasa yang dimana-mana sama tetapi kenapa Maicih bisa melejit ? karena pengemasannya!
Saat saya kecil sudah sangat familiar dengan kripik singkong, kemudian pada saat saya tumbuh dewasa saya mencoba mengemas kripik singkong dengan lebih elegan dan eksklusif sehingga bisa menaikkan produk lokal yang dianggap remeh menjadi produk global.
Pemasaran yang unik
Cara pemasaran Maicih tidak mengadopsi teori yang ada di dunia pemasaran, cara memasarkan produk juga harus ada diferensiasinya, harus ada greget dan gimmick bagi konsumen. Merk atau brand
“Maicih? Siapa tuh? Emak lo?” Nah orang kan jadi penasaran, kemudian nanya-nanya, nah jadi deh saya cerita ke mereka dan tanpa sadar orang-orang terbawa ke ceritanya. Seperti musisi kalau buat lagu harus easy listening, merk juga harus mudah untuk diingat oleh orang. Contohnya huruf “m” warna kuning pasti kalian ingat Mcdonald, simple sekali tetapi omsetnya luar biasa.
Maicih di awal berdiri menggunakan kemasan transparan tanpa logo dan tanpa label, karena singkong kan makanan kampung jadi kami kedepankan kesederhanaan, kalau langsung kami gunakan kemasan keren di awal, belum tentu orang mau beli, pelan-pelan kami brand dan kedepankan merk maicih. Setelah hampir 2 tahun berdiri, kami sudah siap go international dengan kemasan merah putih, kami sebutnya NKRI, Negara Kesatuan Republic Icih.
Impact Untuk Public
Untuk masuk ke media mainstream, entrepreneur harus memikirkan apa dampak produknya untuk public. Maksudnya adalah sesuatu yang hitz yang bisa mengalahkan yang lain “yang lain” ini bukan hanya kompetitor tetapi seluruh berita yang lain.
Di awal berdirinya Maicih, antrian orang membeli Maicih panjang sekali, waktu itu di daerah jalan Riau Bandung, di gang yang kecil sekali, antriannya panjang sekali, sampai polisi datang dan bingung “ada apa ini? Perampokan?” mereka juga memasang line polisi karena dibilang membuat macet, Bandung macet kan aneh, kalau Jakarta biasa. Setelah polisinya tahu, “ternyata keripik doang” ya udah lalu kita kasih keripik juga ke polisinya dan mereka ter-icih icih juga.
Tak lama kemudian di kota-kota lain juga latah, booming antrian Maicih juga di kota-kota kecil.
Pahami perbedaan berita menarik dan berita penting
Berita yang diangkat oleh media ada 2 macam, yaitu berita yang menarik dan berita yang penting.
Maicih masuk ke kategori berita yang menarik, artinya orang akan beruntung kalau bisa merasakan Maicih, tetapi kalau tidak makan Maicih juga tidak rugi.
Sedangkan kalau berita penting, misalnya kenaikan harga BBM, orang kalau tidak tahu berita demo bisa saja terjebak di jalan sehingga rugi sekali.
Entrepreneur harus memikirkan apa aspek dari bisnis Anda yang bisa kalian lempar ke public atau media yang membuat mereka merasa penting untuk diikuti.
“Paling”
Maicih punya Akademi Jendral, kami tidak sembarangan menerima reseller, kami hanya mau merekrut reseller yang paling cocok kriterianya dengan kami, dalam akademi ini, para calon Dalam akademi itu, para calon Jenderal diseleksi dan menjalani berbagai proses training yang meliputi penggojlokan mental, seminar, dan berbagai permainan yang tidak mudah dilalui, termasuk diberikan tugas barang seperti pisang untuk dijual dengan harga tinggi, seleksi seperti ini tujuannya untuk membangun loyalitas, totalitas dan sense of belonging yang kuat terhadap Maicih.
Ada 400,000 orang para icihers. Ini buzz marketing yang luar biasa sehingga antrian pembeli Maicih juga luar biasa.
Kami selalu berpikir untuk menjadi “paling”. Dari sistem pemasaran, manajemen paling oke misalnya.
“Paling” selalu jadi pusat perhatian media, baik itu kue paling besar, mie paling panjang misalnya dan perhatian media akan memudahkan kalian untuk mendongkrak usaha tanpa mengeluarkan biaya banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar